Dan lalu...
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu
Bersamamu
Dan lalu...
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu
Segera
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru
Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu
Segera
Dan lalu...
O, langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang
Jangan lagi datang
Jangan lagi pulang, rindu
Pergi jauh!
Dan lalu...
Dan lalu...
Dan lalu....dulu sempat kukira sebagai "terlalu"...
begitu keterlaluannya perasaan ini
hingga aku memasrahkan diri pada rasa rindu
untuk membawaku pulang
tak terkira bagaimana besarnya perasaan ini
yang terus membuncah, memaksa keluar dari relung hati
tak kuat bila harus kutahan dalam hati
bahkan airmataku pun
tak mampu lagi menggambarkan isi hatiku
layaknya gunung berapi
yang sudah tak tertahankan untuk meluapkan magmanya
memusnahkan segala disekitarnya
menggantinya dalam lembaran baru kehidupan
menghadirkan benih-benih rasa baru
Aaarrrghh
tak sanggup lagi kurasa sekitarku meringankan lara
inginku jelajahi waktu
menghidupkan kenanganku
kembali dari kuburnya
menyatakan imajinasi terliarku
berbincang-bincang dengan mereka
ditempat dimana hati biasa terpaku kala rindu
aku ingin pulang
sungguh, sangat ingin pulang
bertemu denganmu, memelukmu, berlelah letih dan tertidur dipangkuanmu
Dan lalu...dan lalu...dan lalu
tak terasa waktu berevolusi
detik menjadi menit, menjadi jam, menjadi hari dan pada akhirnya
menenggelamkanku dalam kenihilan waktu
tak ada kemarin, tak ada hari esok, hanya ada hari ini
iya, telah kulihat sisi lain kota ini
berdamai, lebih tepatnya menyerah pada keindahannya
pada keindahan yang dulu tak kusadari
mungkin juga
pada sosok kecil cahaya merah indah yang melintas didalamnya
tak mengerti aku
satu yang kupahami, langkahku kini tak ingin lagi jauh
kujangkarkan kaki disini
Lhokseumawe
telah memudar sebagian biruku
Rindu...terima kasih telah menemaniku selama ini
telah bulat hatiku
tak ingin lagi pulang
tak ingin lagi datang
maafkan aku rindu
pergilah...kumohon
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu
Bersamamu
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu
Segera
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru
Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu
Segera
Dan lalu...
O, langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang
Jangan lagi datang
Jangan lagi pulang, rindu
Pergi jauh!
Dan lalu...
Dan lalu...
Dan lalu....dulu sempat kukira sebagai "terlalu"...
begitu keterlaluannya perasaan ini
hingga aku memasrahkan diri pada rasa rindu
untuk membawaku pulang
tak terkira bagaimana besarnya perasaan ini
yang terus membuncah, memaksa keluar dari relung hati
tak kuat bila harus kutahan dalam hati
bahkan airmataku pun
tak mampu lagi menggambarkan isi hatiku
layaknya gunung berapi
yang sudah tak tertahankan untuk meluapkan magmanya
memusnahkan segala disekitarnya
menggantinya dalam lembaran baru kehidupan
menghadirkan benih-benih rasa baru
Aaarrrghh
tak sanggup lagi kurasa sekitarku meringankan lara
inginku jelajahi waktu
menghidupkan kenanganku
kembali dari kuburnya
menyatakan imajinasi terliarku
berbincang-bincang dengan mereka
ditempat dimana hati biasa terpaku kala rindu
aku ingin pulang
sungguh, sangat ingin pulang
bertemu denganmu, memelukmu, berlelah letih dan tertidur dipangkuanmu
Dan lalu...dan lalu...dan lalu
tak terasa waktu berevolusi
detik menjadi menit, menjadi jam, menjadi hari dan pada akhirnya
menenggelamkanku dalam kenihilan waktu
tak ada kemarin, tak ada hari esok, hanya ada hari ini
iya, telah kulihat sisi lain kota ini
berdamai, lebih tepatnya menyerah pada keindahannya
pada keindahan yang dulu tak kusadari
mungkin juga
pada sosok kecil cahaya merah indah yang melintas didalamnya
tak mengerti aku
satu yang kupahami, langkahku kini tak ingin lagi jauh
kujangkarkan kaki disini
Lhokseumawe
telah memudar sebagian biruku
Rindu...terima kasih telah menemaniku selama ini
telah bulat hatiku
tak ingin lagi pulang
tak ingin lagi datang
maafkan aku rindu
pergilah...kumohon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar